Minggu, 17 Maret 2024

Perbedaan Produktivitas Pada Uji Varietas Padi di Sentolo

 

Perbedaan Produktivitas Pada Uji Varietas Padi di Sentolo

 

BPP Sentolo. Melihat keadaan tanaman padi wilayah Sentolo dari beberpa periode musim tanam sebelum memasuki musim tanam ke III  tahun 2021 terhadap beberapa serangan OPT sehingga memengaruhi penurunan hasil produksi gabah. Serangan OPT antara lain wereng batang coklat, wereng putih, patah leher, kresek, blast dan walang sangit. Sebagai pertimbangan di musim tanam berikutnya maka berdasarkan arahan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo oleh Ir. Muh Aris Nugroho, MMA untuk dilakukan demplot uji ketahan varietas.


Demplot uji ketahanan varietas padi di wilayah Kapanewon Sentolo dilaksanakan berada di lokasi bulak sawah Pendem Kalurahan Srikayangan seluas 4000 m2. Pelaksana kegiatan ini oleh petani Bp. Ponijo dengan pendampingan dari Penyuluh Pertanian Pendamping BPP Sentolo, POPT, Mahasiswa Magang dan BPTP Yogyakarta. Varietas padi yang diuji ada 4 yaitu Sunggal, Inpari 32, Inpari 45 Dirgahayu, dan Inpari 48 Blast. Penanaman padi tersebut dilaksanakan pada Sabtu (11/Des 2021). Pada tiap mingguan dilaksanakan pendampingan pengamatan.

Pada hari Jumat (11/Maret 2022) menjelang panen dilaksanakan pengamatan dan ubinan prediksi produktivitas gabah. Pelaksanaan ubinan bersama Penyuluh Pertanian BPP Sentolo, Dr. Arlyna Pustika, SP.MP (BPTP Yogyakarta), Pemerintah Kalurahan Srikayangan, Mahasiswa Magang, petani pelaksana dan petani sekitar. Ubinan dilakukan dengan menggunakan ukuran 2,5m x 2,5 m. Setiap varietas dilakukan pengulangan ubinan 4 kali. Sehingga hasil rerata ubinan yang telah di konversikan produktivitas GKP dari urutan tertinggi sebagai berikut : Varietas Inpari 32 mencapai 9,860 ton/ha, varietas Sunggal mencapai 9,443 ton/ha, varietas Inpari 48 Blast mencapai 9,218 dan varietas Inpari 45 Dirgahayu mencapai 8,976 ton/ha.

Arlyna Pustika memaparkan bahwa “OPT wereng batang coklat lebih menyukai varietas Sunggal sementara serangan kresek dan patah leher terdapat spot-spot pada varietas Sunggal, Inpari 32, dan Inpari 45 Dirgahayu. Sedangkan varietas Inpari 48 Blast lebih tahan terhadap serangan kresek, patah leher dan tidak terdapat OPT wereng batang coklat. Varietas Inpari 45 Dirgahayu cenderung rentan rebah”.

Hendro Santoso selaku Koordinator BPP Sentolo memberi kesimpulan bahwa Hasil uji ketahanan varieatas padi yang mencapai produktivitas secara beda nyata secara analisa statistik yaitu varietas Inpari 32 dan yang paling tahan serang OPT yaitu varietas Inpari 48 blast. (Hendro Santoso, SST dan Dr. Arlyna Pustika, SP, MP)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar