Minggu, 17 Maret 2024

KERAGAAN PRODUKTIVITAS BEBERAPA VARIETAS PADI DI DEMANGREJO

KERAGAAN PRODUKTIVITAS BEBERAPA VARIETAS PADI DI DEMANGREJO

 

 

BPP SENTOLO. Mulai awal bulan Maret 2023 ini, usaha tani padi sawah musim tanam (MT) I di Wilayah Kalurahan Demangrejo Kapanewon Sentolo sudah mulai panen. Luas panen padi saat ini seluas 76 ha dari luas baku lahan 81 ha dan selainnya seluas 5 ha ditanami bawang merah. Keragaan varietas padi yang ditanam oleh petani diantaranya Inpara 8, Inpari 42, Ciherang, Sri Putih, Mekongga, dan lokal mutiara. Secara umum fisik tanaman padi terlihat sehat dimana penampakan bulir padi bernas, warna kuning cerah dan daun bendera segar berwarna kuning cerah.

Berdasarkan hasil rapat tata tanam MT I yang telah dilakasanakan pada tanggal (01/03/2023) maka dilaksanakan ubinan beberapa keragaan varietas padi yang di tanam oleh petani wilayah Kalurahan Demangrejo. Ubinan dilaksanakan pada hari Rabu (08/03/2023) dan Kamis (09/03/2023). Pelaksananaan ubinan melibatkan oleh pengurus kelompok tani, ketua Gapoktan, penyuluh pertanian swadaya, Pemerintah Kalurahan Demangrejo dan Penyuluh Pertanian Pendamping. Pada saat pelaksanaan ubinan (08/03/2023) di hadiri langsung oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo dan Lurah Kalurahan Demangrejo.

Perkiraan produktivitas yang tertinggi dari hasil perolehan ubinan terdapat pada padi varietas Ciherang dan Inpari 42, sementara produktivitas terrendah pada padi varietas Inpara 08. Keragaan produktivitas beberapa varietas padi di Wilayah Demangrejo setelah dilaksanakan ubinan sebagai berikut :

Varietas Padi

Produktivitas

GKP (Ton/Ha)

GKG (Ton/Ha)

Beras (Ton)

Mutiara

8.581

4.472

2.895

Mapan P05

8.952

4.665

3.020

Inpari 42

10.720

5.586

3.616

Ciherang

10.800

5.628

3.643

Mikongga

7.776

4.052

2.623

Mentik Wangi

7.440

3.877

2.510

Sri Putih

7.661

3.992

2.584

Inpara 08

7.416

3.865

2.502

                     Sumber : Olahan Data Primer, 2023

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Ir. Muh Aris Nugroho, MMA menghimbau kepada petani untuk inovatif kreatif dalam penggunaan bahan-bahan organik yang tersedia disekitar, biaya murah dan ramah lingkungan. Juga petani untuk menerapkan aplikasi Elisitor Biosaka pada tanaman usahataninya. Selain itu hasil kesepakatan jadwal tata tanam untuk dapat tertib dilaksanakan oleh petani. (*Hendro Santoso, SST).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar