KERAGAAN
PRODUKTIVITAS BEBERAPA VARIETAS PADI DI DEMANGREJO
BPP SENTOLO. Mulai awal bulan Maret 2023 ini, usaha tani padi sawah
musim tanam (MT) I di Wilayah Kalurahan Demangrejo Kapanewon Sentolo sudah
mulai panen. Luas panen padi saat ini seluas 76 ha dari luas baku lahan 81 ha
dan selainnya seluas 5 ha ditanami bawang merah. Keragaan varietas padi yang
ditanam oleh petani diantaranya Inpara 8, Inpari 42, Ciherang, Sri Putih,
Mekongga, dan lokal mutiara. Secara umum fisik tanaman padi terlihat sehat dimana
penampakan bulir padi bernas, warna kuning cerah dan daun bendera segar
berwarna kuning cerah.
Berdasarkan hasil rapat tata tanam MT I yang telah dilakasanakan
pada tanggal (01/03/2023) maka dilaksanakan ubinan beberapa keragaan varietas
padi yang di tanam oleh petani wilayah Kalurahan Demangrejo. Ubinan
dilaksanakan pada hari Rabu (08/03/2023) dan Kamis (09/03/2023). Pelaksananaan
ubinan melibatkan oleh pengurus kelompok tani, ketua Gapoktan, penyuluh
pertanian swadaya, Pemerintah Kalurahan Demangrejo dan Penyuluh Pertanian
Pendamping. Pada saat pelaksanaan ubinan (08/03/2023) di hadiri langsung oleh
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo dan Lurah Kalurahan
Demangrejo.
Perkiraan produktivitas yang tertinggi dari hasil perolehan ubinan
terdapat pada padi varietas Ciherang dan Inpari 42, sementara produktivitas
terrendah pada padi varietas Inpara 08. Keragaan produktivitas beberapa
varietas padi di Wilayah Demangrejo setelah dilaksanakan ubinan sebagai berikut
:
Varietas Padi |
Produktivitas |
||
GKP (Ton/Ha) |
GKG (Ton/Ha) |
Beras (Ton) |
|
Mutiara |
8.581 |
4.472 |
2.895 |
Mapan P05 |
8.952 |
4.665 |
3.020 |
Inpari 42 |
10.720 |
5.586 |
3.616 |
Ciherang |
10.800 |
5.628 |
3.643 |
Mikongga |
7.776 |
4.052 |
2.623 |
Mentik Wangi |
7.440 |
3.877 |
2.510 |
Sri Putih |
7.661 |
3.992 |
2.584 |
Inpara 08 |
7.416 |
3.865 |
2.502 |
Sumber : Olahan Data
Primer, 2023
Kepala Dinas
Pertanian dan Pangan Ir. Muh Aris Nugroho, MMA menghimbau kepada petani untuk
inovatif kreatif dalam penggunaan bahan-bahan organik yang tersedia disekitar,
biaya murah dan ramah lingkungan. Juga petani untuk menerapkan aplikasi
Elisitor Biosaka pada tanaman usahataninya. Selain itu hasil kesepakatan jadwal
tata tanam untuk dapat tertib dilaksanakan oleh petani. (*Hendro Santoso, SST).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar