Kegiatan pemeliharaan bertujuan untuk meningkatkan hasil tanaman untuk
mencapai hasil yang optimal. Salah satu kegiatan pemeliharaan tanaman yaitu
pembumbunan. Pembumbunan adalah penimbunan tanah di pangkal rumpun tanaman.
Mengapa perlu
dilakukan pembumbunan ?
Menegakkan
tanaman. Tanah di sekitar tanaman seringkali terkikis oleh erosi air terutama
air irigasi maupun air hujan sehingga tanah yang ada di sekitar tanaman tidak
mampu lagi menopang tegaknya tanaman. Selain itu, pembumbunan juga diperlukan
karena volume dan ukuran tanaman akan bertambah seiring dengan pertumbuhannya.
Misalnya pertambahan tinggi tanaman, diameter batang, dan pertambahan daun.
Apabila pertambahan tersebut tidak diiringi dengan perakaran yang kuat maka
tanaman akan mudah roboh, maka perlu dilakukan pembumbunan untuk menghindari
hal tersebut.
Pembumbunan biasa dilakukan bersamaan dengan penyiangan untuk membersihkan
gulma yang dapat mengganggu tanaman pokok. Bibit yang masih sangat muda menghendaki
perlindungan tumbuhan pengganggu antara lain gulma. Gulma perlu disiangi karena
akan berkompetisi dengan tanaman untuk memperoleh air, hara, dan cahaya.
Apabila terjadi kompetisi air maka tanaman akan kekurangan suplai air sehingga
tanaman mudah layu, unsur hara yang ada dalam tanah tidak tersedia bagi tanaman
sehingga akar tanaman tidak dapat mengabsorbsi hara tersebut maka akan terjadi
defisiensi hara. Kompetisi hara menyebabkan defisiensi hara karena suplai hara
bagi tanaman pokok digunakan juga oleh gulma, akibatnya gulma semakin tumbuh
dengan baik karena mendapatkan makanan. Makanan yang tersedia di dalam tanah
terutama di sekitar perakaran tanaman dibutuhkan untuk pertumbuhan. Kompetisi
cahaya oleh gulma disebabkan karena petumbuhan gulma biasanya lebih cepat dari
pada tanaman pokok sehingga tanaman pokok akan ternaungi. Padahal kita tahu
bahwa cahaya matahari merupakan salah satu faktor penting dalam fotosintesis.
Dengan adanya penutupan tersebut maka proses fotosintesis akan terhambat. Selain
itu kurangnya cahaya matahari akan menyebabkan permukaan tanah menjadi lembab.
Kondisi tanah lembab akan dianfaatkan organisme-organisme seperti pathogen dari
golongan cendawan untuk berkembangbiak. Kondisi yang lembab pula akan disukai
oleh tumbuhan tingkat rendah seperti lumut yang akan menjadi pesaing juga bagi
tanaman pokok karena lumut bersifat parasit.
Penyiangan Gulma
Gulma juga perlu disiangi karena tempat semak-semak seperti ini disukai
ngengat sebagai tempat bertelur, seperti ngengat dari ulat grayak (Spodoptera
litura). Ngengat merupakan kupu-kupu yang aktif pada malam hari. Spodoptera
litura merupakan hama polifag pemakan daun. Ngengat dari Spodoptera
litura ini mampu bertelur ribuan buah. Sehingga apabila hal ini
dibiarkan maka dalam satu malam satu hamparan lahan pertanian akan habis
diserang oleh hama jenis ini. Apalagi hama jenis ini merupakan hama nocturnal
yang aktif pada malam hari pada saat petani lengah.
Salah satu
kegiatan dalam pembumbunan yaitu penggemburan tanah. Penggemburan berfungsi
untuk memperbaiki struktur dan tekstur tanah agar menjadi remah dan gembur.
Tanah yang gembur mempunyai luas permukaan yang lebih untuk menyerap air karena
lebih banyak pori mikronya daripada pori makro. Pori makro lebih banyak terisi
air namun menimbulkan genangan sedangkan genangan tidak diinginkan pada
pertumbuhan tanaman kecuali pada tanaman-tanaman tertentu seperti padi (Oryza
sativa). Tanah yang gembur akan memperluas pertumbuhan perakaran tanaman
dan umbi-umbian. Sistem perakaran akan tumbuh dengan baik pada tanah yang
gembur, dengan begitu maka daya tembus akar dan wilayah pertumbuhan akar akan
semakin luas. Akar berfungsi untuk mengabsorbsi hara dan air dalam tanah
sebagai bahan bakar untuk pertumbuhan tanaman sehingga pertumbuhan tanaman akan
baik dan produktivitas akan meningkat. Tanah yang gembur juga memungkinkan
untuk pembesaran umbi tanaman.
Pembumbunan
akan memperbaiki aerasi tanah. Aerasi berkaitan erat dengan sirkulasi udara
dalam tanah. Aerasi tanah yang baik akan menunjang kehidupan organisme dalam
tanah terutama organisme yang menguntungkan misalnya dekomposer. Dekomposer
akan mengurai bahan-bahan organik tanah sehingga siap digunakan oleh tanaman.
Pembumbunan
juga merupakan kegiatan mengaduk tanah, membalik tanah yang ada di bawah.
Dengan adanya pengadukan atau pembalikan tersebut maka unsur hara yang tercuci
akan menjadi tersedia bagi tanaman karena lebih dekat dengan perakaran sehingga
lebih mudah terjangkau oleh akar tanaman.
Pada
umbi-umbian, pembumbunan akan mempengaruhi pigmentasi misal pada wortel, dan
mempengaruhi kualitas hasil misal pada rimpang-rimpangan karena terkena sinar
matahari. Wortel yang umbinya tidak dibumbun penuh maka bagian yang tidak
terbumbun akan berwarna hijau. Seperti pada rimpang-rimpangan yang tidak
tebumbun akan menyebabkan rimpang tidak segar, ukuran kecil, berwarna hijau dan
kulaitasnya kurang baik.
Pembumbunan
akan memperlancar drainase karena ketinggian tanah akan berbeda sehingga tidak
ada genangan. Genangan pada sekitar batang tanaman dapat merusak akar karena
menyebabkan pembusukan akar tanaman. Kondisi yang lembab ini pula cocok untuk
perkembangan cendawan patogen terutama pathogen tular tanah, misalnya Fusarium
oxysforum. Kondisi ini pula dapat mempercepat penyebaran pathogen karena
air merupakan vektor yang baik untuk penyebaran patogen.
Pembumbunan
dapat memperbaiki sistem drainase lahan. Tanah di sekitar tanaman atau bedengan
seringkali mengalami erosi oleh air irigasi maupun air hujan sehingga terjadi
pendangkalan drainase. Pendangkalan drainase menyebabkan volume air yang masuk
ke areal lahan pertanian semakin berkurang. Sistem drainase yang baik dapat
membantu peningkatan produksi baik kualitas maupun kuantitas karena air
merupakan pelarut yang baik untuk melarutkan hara yang ada di sekitar tanaman
menjadi tersedia dan dapat diserap oleh perakaran tanaman.
Pembumbunan
dapat mengurangi kerusakan mekanis akibat serangan hama seperti ayam. Hal ini
biasa terjadi pada tanaman umbi-umbian yang apabila muncul di permukaan tanah
akan diserang oleh hama sehingga menimbulkan luka pada bagian tanaman. Luka
tersebut dapat menjadi jalan penetrasi bagi patogen untuk menginfeksi tanaman.
oleh : Ari MAryanto, SST