A.Tikus
Tikus (Rattus argentiventer (Rob.
& Kloss)) merusak tanaman padi pada semua tingkat pertumbuhan, dari semai
hingga panen, bahkan di gudang penyimpanan. Kerusakan parah terjadi jika tikus
menyerang padi pada fase generatif, karena tanaman sudah tidak mampu membentuk
anakan baru. Tikus merusak tanaman padi mulai dari tengah petak, kemudian
meluas ke arah pinggir. Tikus menyerang padi pada malam hari. Pada siang hari,
tikus bersembunyi di dalam lubang pada tanggul-tanggul irigasi, jalan sawah, pematang,
dan daerah perkampungan dekat sawah. Pada periode bera, sebagian besar tikus
bermigrasi ke daerah perkampungan dekat sawah dan kembali lagi ke sawah setelah
pertanaman padi menjelang fase generatif.
Cara
pengendalian
Kendalikan tikus pada awal musim
tanam sebelum memasuki masa reproduksi. Kegiatan tersebut meliputi gropyok
masal, sanitasi habitat, pemasangan TBS (Trap Barrier System) / Sistem Bubu
Perangkap) dan LTBS (Linear Trap Barier Sistem). Gropyok dan sanitasi dilakukan
pada habitat-habitat tikus seperti sepanjang tanggul irigasi, pematang besar,
tanggul jalan, dan batas sawah dengan perkampungan. Pemasangan bubu perangkap
pada pesemaian dan pembuatan TBS dilakukan pada daerah endemik tikus untuk
menekan populasi tikus pada awal musim tanam.